PEKANBARU, RiauAktual.com - Wacana General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Doddy Bejamin Pangaribuan, ingin membeli daya listrik dari perusahaan besar yang ada di Riau, seperti PT IKPP dan RAPP, mendapat tanggapan miring dari kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Menurut legislator Pekanbaru, wacana itu hanya upaya membodohi masyarakat.
"Saya heran, mereka ini (PLN) memang tak tahu atau pura-pura tak tahu. Kita (DPRD) pada 2009 sudah panggil perusahaan besar, mereka tak bisa memberikan daya. Maka tak mungkin PLN dapat beli daya dari RAPP, itu bengak saja," ungkap Muhammad Sabarudi ST, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Jumat (18/10/2013).
Sabarudi yang pada 2009 sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Kelistrikan, telah duduk bersama beberapa perusahaan besar di Riau dan PLN. Alasan dari perusahaan kala itu, yakni tidak cocoknya harga, daya yang dimiliki pas-pasan, tunggu koordinasi pimpinan perusahaan pusat dan sebagainya.
"Alasan dari dulu memang itu, kalau RAPP mereka bilang menunggu keputusan dari pusat, semuanya punya alasan sendiri-sendiri yang menandakan mereka keberatan. Kalau sekarang itu dilakukan lagi, tentu saya bilan ini hanya bengak," kata Sabarudi.
Solusi satu-satunya, sebut Sabarudi, yakni dengan pengadaan generator set (genset). Langkah ini adalah sebagai solusi jangka pendek, sementara jangka panjang dengan menggesa pembangunan pembangkit yang ada di Riau. Genset ini diperlukan kedepannya karena krisis listrik terjadi di Riau rutin setiap tahunnya.
"Satu-satunya solusi adalah menyediakan genset, walaupun besok sudah teratasi genset ini tetap diperlukan. Karena kedepan kita tak tahu kondisinya seperti apa," pintanya.
Sebelumnya, GM PLN Riau Doddy Bejamin Pangaribuan berencana membeli daya listrik dari PT IKPP dan PT RAPP untuk mengatasi krisis listrik di Riau. Karena, perusahaan besar di Riau itu memiliki cadangan energi listrik yang cukup besar.
Saat ini, menurut Doddy, Riau perlu tambahan daya listrik 50 megawatt. Sehingga, dari pembelian daya ke perusahaan tersebut nantinya dapat mencukupi kekurangan tersebut. "Tambahan daya dari perusahaan itu masing-masing bisa 50 MW, tapi belum ada kepastian apakan bisa," tukasnya. (rrm)
